Selasa, 27 Oktober 2009

saputangan gambar naga



SUPARTO BRATA
Saputangan Gambar Naga
Oleh: Suparto Brata

Cerita ini pernah dimuat bersambung pada Harian Sore Surabaya Post 17 April- September 1990
Naskah cerita Saputangan Gambar Naga ini dikerjakan di rumah Rungkut
Surabaya Februari-April 1989, untuk pertama kalinya ditik langsung, tanpa ditulis tangan lebih dahulu
Bus 'Kudaku Lari' bagaikan kuda larat masuk ke jalan bebas hambatan Surabaya—Gresik yang baru diresmikan presiden dua bulan yang lalu. Bus itu berangkat dari Tuban, tujuan Surabaya. Sopir bus, seorang laki-laki berkumis tebal seperti wayang orang Gatutkaca, memandang lurus ke depan, berkonsentrasi penuh. Kecepatan laju bus dan gerang mesinnya membuat suasana dalam bus itu sunyi senyap. Awak bus dan penumpangnya tercekam menikmati 'Kudaku Lari' yang melaju di atas jalan aspal yang halus, mulus, dan lurus!
Di belakang sopir, duduk seorang gadis bermata sipit. Matanya memandang lurus ke depan seperti sang sopir, tapi bibirnya menggumamkan senyum, sikapnya santai, sama sekali tidak terlibat ketegangan sekitarnya. Jelas nenek moyangnya orang Cina. Dan, itu lebih dijelaskan dengan tata rambutnya yang panjang, hitam, dikepang dua. Tata rambut ini sengaja dibikin semirip mungkin dengan zaman Kubilai Khan, ketika di negeri nenek moyangnya sana, baik laki-laki maupun perempuan berambut panjang dan dikepang seperti itu. Aneh juga, meski sudah lima belas keturunan, tata rambut ini masih disenangi oleh gadis yang duduk di belakang pengemudi bus 'Kudaku Lari' itu. Tanda-tanda bahwa dia masih kuat ingin meniru leluhurnya tampak juga pada baju yang dikenakan. Ia mengenakan baju sutera hijau berlengan pendek sehingga tampak lengannya yang mulus

download

0 Comments:

Post a Comment



 

blogger templates | Make Money Online