Sabtu, 24 Oktober 2009

Drama krakatau



KPG Kesastraan
Melayu Tionghoa
dan Kebangsaan Indonesia
Drama dari Krakatau
(Het auteursrccht voorbehonden ingevolge artikel 11 v/d wet in Stbl. 1912 No. 600)
Kwee Tek hoay
Diterbitkan pertamakali oleh Drukkerij Hon Sinng In Kiok. Batavia, 1929
pada masa 11.000 taon yang lalu. Sabentar ia keliatan seperti tidur pules hingga beratusan taon lamanya, sabentar lagi ia jadi begitu rajin dan gumbira aken kasi denger suara nyanyiannya yang lebih heibat dari bunyinya meriam, dengen diberikutken lompatnya api dan lumpur panas yang dimuntahken dari dalem perutnya, yang membikin bumi di saputernya jadi bergerak dan langit tertutup oleh asep item dan tebel sedeng aer di lautan jadi mendidih.
Saban kalih itu gunung api bekerja, sifatnya pulo Krakatau lantes jadi berobah. Satu tempo ia terangkat naek dari muka lautan hingga beribuan kaki tingginya, laen waktu ia gugur kombali dan ancur jadi bebrapa potong. Begitu ini keadaan berjalan terus sampe orang Europa dateng di pulo Jawa.
Perletusan dari Krakatau di jeman dulu yang pernah dicatet adalah terjadi di taon 1680, pada waktu mana ia telah timbulken gempah bumi besar yang dirasaken ampir di seluruh Indonesia. Sajumblah besar lahar (lumpur panas) dan abu ia telah muntahken, tapi lantaran cepetnya tanem-taneman tumbuh kombali di itu pulo, maka bekas-bekasnya itu perletusan lantes tertutup oleh utan yang lebat hingga tida kentara, kacuali oleh orang-orang yang ahli dalem ilmu bumi yang lakuken pepreksaan dengen terliti.2
Pada waktu orang Olanda bikin perpreksaan keadaannya itu pulo-pulo di Selat Sunda, ternyata Krakatau ada satu pulo kosong, tida mempunyai penduduk, dan tingginya 2623 kaki dari muka lautan. Maskipun sudah ternyata itu pulo ada satu gunung api, tapi tida saorang pun yang anggep penting dan berharga aken diperhatiken. Di pulo Jawa sendiri ada gunung-gunung Gedeh, Salak, Tangkuban Prahu, Guntur, Papandayan, Galunggung, Slamet, Sindoro, Merapi, Klut, Bromo, Semeru, Lamongan, Raung dan laen-laen lagi yang letaknya di tenga negri yang banyak penduduknya, yang saban-saban mengancem aken datengkan bahaya dan kebinasaan. Maka siapakah yang nanti mau ambil perduli pada itu gunung api di satu pulo kosong yang letaknya di tenga lautan yang disangka sudah padem apinya?
Dua ratus taon blakangan sedari terjadi itu perletusan di taon 1680, yaitu di taon 1877, Krakatau mulai kasi liat tanda-tanda yang ia sudah tersedar kombali dari pulesnya yang begitu lama. Sabentar-bentar di Selat Sunda ada dirasaken tanah-goyang, yang orang tida bisa duga dari mana dateng-nya. Ini keadaan tinggal berjalan terus di taon-taon yang berikut. Sampe di taon 1883
download:(djvu)(jar)(prc)(txt)

0 Comments:

Post a Comment



 

blogger templates | Make Money Online