Senin, 26 Oktober 2009
(Detikhot). Jakarta - Hijau Daun mungkin memang masih terlalu hijau untuk meraih sukses. Tapi buktinya lewat album perdana ‘Ikuti Cahaya’ mereka malah naik daun. Seperti apa sih albumnya?
Kita mulai dari single pembukanya ‘Suara (Ku Berharap)’. Lagu ini dibuka dengan gitar akustik dan piano serta iringan string. Sangat pop dengan sentuhan melayu yang kental.
Namun jika Anda dengar dengan seksama ada sedikit nuansa country menjelang akhir lagu.
Lagu inilah yang membuat band asal Bandar Lampung itu meraih penghargaan triple platinum untuk 3 juta RBT. Lagu ini juga sedikit mengingatkan kita pada karya-karya Charlie ‘ST12′. Rumor yang beredar lagu ini ciptaan Charlie yang dibeli Hijau Daun. Benarkah?
“Itu nggak benar. Lagu ini saya ciptain terakhir dalam album. Charlie itu music director di album ini,” ujar Dide sang vokalis kepada detikhot beberapa waktu lalu.
Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan hatiku?
Aku di sini menunggunya
Masih berharap di dalam hatinya…
Lagu ini memang berbeda jauh dengan lagu-lagu lain Hijau Daun. Sebut saja single keduanya, ‘Cobalah’ yang sangat pop. Permainan drumnya boleh diacungi jempol.
Dengar juga ‘Ikuti Cahaya’, ‘Lihatlah’ juga ‘Jatuh’ yang kental dengan nuansa pop. ‘Sampai Kau Bicara’ yang dibalut gitar akustik terasa lebih cocok sebagai single selanjutnya.
Sementara ‘Selalu Begitu’ terdengar sedikit aneh, mengingatkan pada lagu milik Slank yang berjudul sama. Lagu ‘De Ja Vu’ pembukanya lebih ngerock dengan iringan kibord. ‘Dewi’ lebih mellow dari yang lain dengan iringan piano.
Secara keseluruhan sebenarnya Hijau Daun membangun musik pop. Tidak terlalu melayu, mungkin lagu ‘Suara (Ku Berharap)’ adalah inspirasi tiba-tiba yang memang hadir di saat terakhir kemasan album ini harus ditutup.
Album ‘Ikuti Cahaya’ mengingatkan Anda pada musik Peterpan. Namun tentu saja dengan karakter vokal yang jauh berbeda. Tapi ini juga bisa jadi referensi Anda kok walau albumnya memang masih “hijau” sehijau nama mereka (Yuli Dian)
Label: D.mp3