Minggu, 25 Oktober 2009
Segores perasaan tidak enak menyergap hati Kris. Entah mengapa bayangan wajah Ari saat itu terasa amat berkesan. Mengguratkan sesuatu, entah apa, di hatinya. Sesuatu yang menyakitkan. Menakutkan. Mengerikan....
'Tidak apa-apa, Ari..." suara Dewi terdengar bergetar di sela-sela desau angin dan gemericik hujan. "Cuma hujan...."
Saat itu, tidak sadar Kris menoleh pada istri-nya. Dan dia melihat wajah Dewi sama pucatnya dengan paras An. Terselip jugakah perasaan tidak enak itu di hatinya? Atau... dia hanya terkejut?
"Sini, Ari, sama Papa," Kris mengulurkan tangannya. Hendak didekapnya anak itu, seakan-
akan hendak melindungi buah hatinya dari setiap mara bahaya.
Tetapi Dewi tidak mau melepaskan Ari. Dia malah mengetatkan pelukannya.
"Selamat ulang tahun, Sayang," bisiknya lem-but. Diciuminya anaknya dengan penuh kasih sayang.
luruh kuncup sebelum berbunga.djvu
cinta diawal tiga puluh.djvu
cinta sepanjang amazon complet djvu by otoy.djvu
di bibirnya ada dusta djvu.djvu
matahari di batas cakrawala mw.djvu
merpati tak pernah ingkar janjimira w.rar
perempuan kedua by otoy.djvu
seruni berkubang duka.djvu
sisi merah jambu complet.djvu
solandra by otoy.djvu
tembang yang tertunda by otoy.djvu
Label: B.Mira w