Senin, 23 November 2009

DAISHO marc olden


SCAN BY MANISE
MARC GOLDEN
KERAS.KEJAM DAN BERAPI-API...
Suatn kisah pembalasan dendam yang diwarnai olen merah darah.
ISTANA IKUBA EDO. JEPANG
Pukul 2 pagi, 15 Agustus
Samurai Gongoro Benkai berjalan ke jendela ista-I na, melangkah ke kiri dan menghilang dikegelapan ma I am. Dengan jeli matanya melirik ke sana ke mari. Tak terdenger bunyi jangkrik di celah-celah dinding benteng. Tangan kanannya menggenggam katana Mu-ramasa-nya, pedangnya yang panjang.
Begitu sepi . .. ini yang membuatnya curiga. Tapi tak ada angsa yang memekikkan suaranya yang nya-ring. Katak pun tak berhenti bernyanyi. Pertanda tak ada penjahat yang mencoba menyeberangi jembatan istana.
Pedangnya yang panjang tetap dalam sarung. Pe-dang yang sudah tertarik mempunyai hak untuk mi-num darah. Pedang tak boleh disarungkan tak terpa-kai! Di mana ksatrianya dapat menyembunyikan wa-jahnya? la tak akan bisa disebut pahlawan lagi.
Pedang ini adalah simbol llahi. Dahulu seorang de-wa mencelupkan pedangnya ke dalam lautan, kemu-dian diacungkan di bawah sinar matahari. Tetes-tetes air laut yang berjatuhan membentuk pulau-pulau Je-pang sekarang ini.
Pedang ini adalah jiwa samurai... Sebegei seorang samurai Benkai tergolong orang-orang yang berkedudukan, sehingga diijinkan mem-bawa dai-sho, pedang panjang dan pedang pendek, di-
sisipkan di pinggang dengan bagian tajam ke atas.

download:(1.djvu)(2.djvu)(3.djvu)(4.djvu)(5.djvu)(daisho_6Tamat.djvu)
File other:(jar)(prc)(txt)

0 Comments:

Post a Comment



 

blogger templates | Make Money Online