Selasa, 10 November 2009

Zaman Edan



Pujian untuk Zaman Edan:
"Richard Lloyd Parry selalu menghadirkan kisah-kisah hebat. Dia menulis secara sensitif dan piawai, mencuplik fragmen cerita dari sana-sini dan menyusunnya sehingga pembaca mendapatkan gambaran nyata tentang sebuah bangsa yang sedang meluncur ke titik terendahnya ... Richard Lloyd Parry adalah wartawan pemberani dan tak kenal lelah yang masuk jauh ke dalam borok kejahatan manusia serta kembali dengan sebuah kisah yang nyaris terlalu menggiriskan untuk dipercaya ... Reportase yang indah dan berani."
-Literary Review (London)
"Solidaritas terhadap orang-orang yang paling menderita men-dorong lahirnya kesaksian ini ... Zaman Edan—buku Richard Lloyd Parry tentang pergulatan Indonesia antara represi dan reformasi—mengambil tema yang memiliki daya tarik luar biasa."
-The Independent (London)
"Zaman Edan ... [adalah] yang terbaik dari buku sejenis, muncul dari tengah kekacauan menjelang kebangkrutan pemerintahan Soeharto pada 1998 ... Mengingatkan pada penulis-penulis besar terdahulu seperti Ryszard Kapuscinski ... Zaman Edan merupakan tambahan yang sangat dibutuhkan bagi bibliografi tentang Indonesia kontemporer yang hingga kini kebanyakan bersifat akademis pekat ... Pengisahan yang jujur dan berani."
-Financial Times Magazine (London)
"Perjalanan penuh risiko di Indonesia—tak jarang di hadapan todongan pisau. Pembaca yang mendapatkan pandangannya tentang Indonesia dari The Year of Living Dangerously tidak terlalu meleset jika pengisahan Lloyd Parry mau dipercaya—dan, sebagai seorang koresponden The Times, dia memiliki kejujuran yang dapat diandalkan ... buku berkesan yang akan membangkitkan diskusi."
-Kirkus Reviews
"Richard Lloyd Parry adalah pencerita cemerlang yang mendapati dirinya berada di sebuah negeri dongeng. Buku ini adalah perkawinan sempurna antara negeri yang memikat dan pencerita yang peka. Bacalah untuk memahami apa yang membuat kepulauan besar ini menggentarkan sekaligus memesona."
—Charles Glass, penulis Tribes with Flags
"Lloyd Parry merekam konflik batin reportase lapangan modern: Setelah bertemu orang kanibal, apakah Anda pernah mencicipi sepotong paha manusia? Perjalanan dahsyat dan tak mudah yang diterjemahkan ke dalam prosa sensitif, anggun, dan memikat."
—Mike Sager, penulis Scary Monster and Super Freaks
"Jujur, reflektif, dan kritis terhadap diri sendiri ... kisah Lloyd Parry yang tersekap dua hah di markas misi PBB di Timor Timur saat pembantaian berlangsung di luar menampilkan salah satu potret paling tajam tentang kegagalan moral dari apa yang disebut 'komunitas internasional1 yang sempat terbaca oleh penulis ini."
-The Times (London)
download:(jar)(prc)(djvu)

0 Comments:

Post a Comment



 

blogger templates | Make Money Online